Struktur Benih dan Bagian-bagian Kecambah Tanaman Monokotil dan Dikotil

 Struktur Benih dan Bagian-bagian Kecambah Tanaman Monokotil dan Dikotil 

Oleh : Kavita Della Agustin
NIM : A42221015
Golongan : B
Prodi : Teknologi Produksi Tanaman Pangan


A. Pengertian Benih

Benih adalah biji yang dipersiapkan untuk tanaman, yang telah melalui proses seleksi sehingga diharapkan dapat mencapai proses tumbuh hingga masak dan siap panen dan dalam pengertian secara agronomis benih bisa didefinisikan sebagai biji tanaman yang diperuntukkan untuk keperluan dan pengembangan usaha tani, dan juga memiliki fungsi agronomis atau merupakan komponen agronomis (Kartasapoetra, 2003). Secara biologi benih merupakan bijitumbuhan yang digunakan untuk alat perkembangbiakan tanaman. Benih ialah biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan dan pengembangan usahatani, memiliki fungsi agronomis. Benih diartikan sebagai biji yang telah mengalami perlakukan khusus sehingga dapat dijadikan sarana dalam memperbanyak tanaman.

B. Pengamatan Struktur dan Bagian Benih

Pengamatan struktur benih dan bagian-bagian benih, setidaknya setiap benih memiliki 3 bagian utama yang pertama meliputi kulit benih, embrio dan jaringan penyimpan cadangan makanan, untuk mengidentifikasi bagian-bagian dari benih secara visual perlu melakukan pembelahan pada benih yang akan di identifikasi.


Alat : 
1. Kaca pembesar
2. Pisau scalpel
3. Telenan
4. Wadah

Bahan :
1. Benih yang akan di identifikasi dari tanaman dikotil dan monokotil
2. Air bersih

Prosedur Kerja :
1. Siapkan air bersih dan wadah
2. Rendam benih dengan air dan wadah yang telah disiapkan
3. Rendam benih selama 24 jam
4. Siapkan benih yang telah selesai di rendam dan mulai identifikasi
5. Membelah benih secara membujur
6. Mengobservasi struktur setiap sampel benih
7. Mengidentifikasi sampel benih tergolong kelompok monokotil atau dikotil

 

C. Hasil Pengamatan

 1. Benih Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)


Keterangan :

1. Kulit benih
2. Kotiledon
3. Plumula
4. Epikotil
5. Hipokotil
6. Radikula

2. Benih Jagung (Zea mays)

Keterangan :

1. Endosperm
2. Kotiledon
3. Plumula
4. Epikotil
5. Radikula
6. Endosperm
7. Kulit benih

3. Benih Kacang Panjang (Vugna unguilcata)


Keterangan :

1. Plumula
2. Epikotil
3. Hipokotil
4. Kotiledon
5. Kulit Benih
6. Radikula

4. Benih Kacang Hijau (Vigna radiata)


Keterangan :

1. Hipokotil
2. Plumula
3. Epikotil
4. Kotiledon
5. Kulit benih
6. Radikula

5. Benih Padi (Oryza sativa L.)


Keterangan :

1. Endosperm
2. Embrio
3. Kulit benih

6.  Benih Cabe (Capsicum annuum)

Keterangan :

1. Radikula
2. Hipokotil
3. Kotiledon
4. Micropylar endosperm
5. Kulit benih

7. Benih Mentimun (Cucumis sativus)


Keterangan :

1. Radikula
2. Epikotil
3. Plumula
4. Kotiledon
5. Kulit benih
6. Hipokotil

8. Benih Tomat (Solanum lycopersicum)


Keterangan :

1. Radikula
2. Hipokotil
3. Kotiledon
4. Micropylar endosperm
5. Kulit benih



D. Fungsi dari Bagian-bagian Benih

1. Kulit Benih

Fungsi kulit benih adalah sebagai pelindung bagian dalam benih seperti endosperm dan embrio dari cekaman biotik maupun abiotik dan pelindung mekanis benih berfungsi juga menghambat masuknya
jasad renik ke dalam benih, mengatur kecepatan penyerapan air, mengatur kecepatan masuknya oksigen ,karbondioksida, dan gas lain mengatur perkecambahan dan menyebabkan dormansi.

2. Embrio

Embrio adalah calon tumbuhan atau tanaman baru yang siap berkembang. Skutelum merupakan gabungan dari kotiledon yang akan membentuk struktur khusus dan mempunyai fungsi menyerap makanan dari endosperma untuk diberikan pada embrio. Selain menjadi sumber makanan di dalam cadangan, embrio sendiri juga akan berkembang sampai biji membentuk akar, embrio juga meliputi radikula, plumula, epikotil, hipokotil, koleoriza dan koleoptil.

3. Endosperm

Fungsi endosperm adalah sebagai jaringan penyimpanan yang memberi nutrisi untuk embrio dan kecambah muda. Endosperm mengelilingi embrio dan memberi nutrisi dalam bentuk pati. Selain itu, bagian dari biji ini juga dapat mengandung minyak serta protein.


E. Pengertian Kecambah

Germinsi atau Perkecambahan adalah tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalm biji yang awalnya berada pada kondisi dorman mengalami beberapa perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda. 
Perkecambahan merupakan proses awal pertumbuhan suatu tumbuhan, terutama pada tumbuhan berbiji, pertumbuhan berbiji akan mulai aktif dan berkecambah setelah air masuk ke dalam benih atau yang biasa disebut dengan imbibisi air. Proses perkecambahan dimulai setelah menyerap udara dari lingkungan sekitar. Umumnya udara yang masuk ke dalam biji akan memicu hormon dan enzim untuk bekerja, sehingga embrio dalam biji mulai tumbuh.

F. Tipe - tipe Perkecambahan

1.  Perkecambahan Epigeal

Perkecambahan epigeal adalah proses pertumbuhan biji di mana kotiledonnya naik ke atas atau ke permukaan tanah. Saat kotiledon naik ke permukaan tanah, maka kotiledon akan berfotosintesis sebagai pengganti dauh yang belum terbentukTipe perkecambahan epigeal ditandai dengan hipokotil yang tumbuh memanjang sehingga plumula dan kotiledon terangkat ke atas (permukaan tanah). Kotiledon dapat melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk (Campbell et al., 2000: 365).

2.  Perkecambahan Hipogeal

Perkecambahan hipogeal merupakan pertumbuhan biji di mana kotiledonnya tetap berada di dalam tanah. Hal ini terjadi karena pada masa awal pertumbuhan embrio bagian epikotil tumbuh lebih panjang daripada hipokotil.Perkecambahan hipogeal ditandai dengan epikotil tumbuh memanjang kemudian plumula tumbuh ke permukaan tanah menembus kulit biji. Kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh tumbuhan yang mengalami perkecambahan ini adalah kacang ercis, kacang kapri, jagung, dan rumput-rumputan embrio (Campbell et al., 2000: 366).

G. Pengamatan Struktur dan Bagian-bagian Kecambah

 Alat : 
1. Kertas tisu
2. Kamera handphone
3. Kaca pembesar

Bahan :
1. Sampel kecambah epigeal yaitu ( kacang tanah, kacang hijau, kedelai, dan kacang panjang )
2. Sampel kecambah hipogeal yaitu ( jagung )
3. Air bersih

Prosedur Kerja 
1. Siapkan sampel kecambah 
2. Cuci akar kecambah dengan air hingga bersih
3. Letakkan sampel kecambah pada kertas tisu yang telah disiapkan
4. Amati dan identifikasi struktur dan bagian-bagian kecambah 
5. Ambil foto sampel kecambah menggunakan kamera handphone sebagai bahan dokumentasi

H. Hasil Pengamatan

1. Kecambah Epigeal

a. Kacang Tanah

Keterangan :

1. Radikula, organ tanaman yang menjadi akar berfungsi untuk menyerap air dan juga nutrisi maupun unsur hara
2. Hipokotil, penghubung antara radikula dan kotiledon
3. Kotiledon, menyediakan cadangan makanan yang digunakan sebagai sumber energi untuk berkecambah menggantikan fungsi daun sejati yang belum muncul 
4. Epikotil, penghubung antara plumula (daun sejati) dengan kotiledon
5. Daun sejati, berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis

b. Kacang Hijau


Keterangan :

1. Radikula, organ tanaman yang menjadi akar berfungsi untuk menyerap air dan juga nutrisi maupun unsur hara
2. Hipokotil, penghubung antara radikula dan kotiledon
3. Kotiledon, menyediakan cadangan makanan yang digunakan sebagai sumber energi untuk berkecambah menggantikan fungsi daun sejati yang belum muncul 
4. Epikotil, penghubung antara plumula (daun sejati) dengan kotiledon
5. Daun sejati, berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis

c. Kedelai

Keterangan :

1. Radikula, organ tanaman yang menjadi akar berfungsi untuk menyerap air dan juga nutrisi maupun unsur hara
2. Hipokotil, penghubung antara radikula dan kotiledon
3. Kotiledon, menyediakan cadangan makanan yang digunakan sebagai sumber energi untuk berkecambah menggantikan fungsi daun sejati yang belum muncul 
4. Epikotil, penghubung antara plumula (daun sejati) dengan kotiledon
5. Daun sejati, berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis


d. Kacang Panjang

Keterangan :

1. Radikula, organ tanaman yang menjadi akar berfungsi untuk menyerap air dan juga nutrisi maupun unsur hara
2. Hipokotil, penghubung antara radikula dan kotiledon
3. Kotiledon, menyediakan cadangan makanan yang digunakan sebagai sumber energi untuk berkecambah menggantikan fungsi daun sejati yang belum muncul 
4. Epikotil, penghubung antara plumula (daun sejati) dengan kotiledon
5. Daun sejati, berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis

2. Kecambah Hipogeal
 
a. Jagung


Keterangan :

1. Radikula, organ tanaman yang menjadi akar berfungsi untuk menyerap air dan juga nutrisi maupun unsur hara
2. Hipokotil, penghubung antara radikula dan kotiledon
3. Kotiledon, menyediakan cadangan makanan yang digunakan sebagai sumber energi untuk berkecambah menggantikan fungsi daun sejati yang belum muncul 
4. Epikotil, penghubung antara plumula (daun sejati) dengan kotiledon
5. Daun sejati, berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis yang menghasilkan glukosa yang akan di ubah menjadi energi

I. Perbandingan dan Perbedaan antara Kecambah Kedelai, Kacang Panjang, Kacang Hijau



        Dari gambar di atas bisa kita lihat perbedaan karakteristik dari segi visual antara kedelai, kacang panjang dan kacang hijau, kecambah tersebut di semai pada waktu yang bersamaan dan di ambil sebagai sampel juga di waktu yang bersamaan pada kurun waktu 7 hari dengan perawatan yang sama, tetapi hasil tumbuh kecambah cukup berbeda, di lihat hasil kecambah kedelai memiliki batang yang lebih panjang di antara kecambah kacang panjang dan kacang hijau kotiledon kedelai juga lebih besar untuk menyediakan cadangan makanan sebagai sumber energi untuk berkecambah. Kecambah kacang panjang memang kotiledonnya lebih kecil tetapi pertumbuhan akarnya lebih baik daripada perakaran kedelai dan kacang hijau. Kecambah kacang hijau memiliki bentuk daun yang cukup berbeda diantara kedelai dan kacang panjang, bentuk daun kecambah kacang hijau yaitu helai daun berbentuk oval dengan bagian ujung lancip dan berwarna hijau muda hingga hijau tua berbeda dengan bentuk daun pada masa kecambah kedelai dan juga kacang panjang memiliki sedikit kemiripan dari segi bentuk daunnya yang berbentuk seperti menyirip.
 
 Daftar Pustaka 

Adisarwanto, T. dan Wudianto, R. 1999. Menindi Lahan Sawah-Kering-Pasang Surut. Penebar Swadaya. Bogor. 86 hlm.

Krisnawati, A., & Adie, M. M. (2008). Ragam karakter morfologi kulit biji beberapa genotipe plasma nutfah kedelai. Indonesian Ministry of Agriculture.


Kartasapoetra G, Ance. 2003. Teknologi Benih Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Astawan, Made. 2008. Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-bijian. Depok :Penebar Swadaya. H. 1996. Dasar-dasar Teknologi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prosedur Sertifikasi Benih Bina Pangan